Kisah
Para Pejuang Anti Korupsi
Jumlah
mereka tak jelas,mungkin ratusan bisa juga ribuan. Tersebar dari kota
besar sampai pelosok desa. Pada awalnya mereka berangkat dengan satu
semangat peduli terhadap ancaman jahat praktek korupsi, yang dari
tahun ke tahun seperti tak kunjung surut. Kepedulian itu diwujudkan
dengan bentuk lembaga swadaya masyarakat anti korupsi..
Dengan
niat baik inilah rapat redaksi pada pekan pertama oktober lalu
memurusan untuk memilih LSM anti korupsi terbaik sebagai tema liputan
khusus tokoh tempo 2011. Kehadiran lembaga sukarela anti korupsi yang
bebas sogok dan kepentingan pihak tertentu dinilai tetap menjadi
kebutuhan penting saat ini. Dalam pencarian kandidat, tiga perwakilan
lembaga yang telah malang melintang melawan korupsi diundang dengan
sebuah diskusi dengan tim yang dibentuk redaksi tempo
pada awal November lalu.
Jauh-jauh
hari sebelum mengantongi sepuluh nama, tim tidak mematok berapa
kandidat yang akan dipilih berbekal hasil verifikasi tahap pertama,
berikutnya tujuh penulis diterjunkan melakukan reportase4 dan
wawacara langsung dengan setiap kandidat. Selama 4 hari di lokasi tim
penulis menguluti secara mendalam lembaga tersebut sambil tetap
mengisir info baru yang mungkin terlewatkan.
Pengusik
Rasuah dari Kalibata
DONASI
pubik ICW untuk menandai gerakan anti korupsi, bagian terbesar untuk
advokasi. Selama ini kegiatanitu di danai saweran anggota atau
patungan lembaga pemerintah lainnya. Sejak awal lembaga donor menolak
mendanai advokad, pekerjaan utama ICW. ICW membagi sejumlah skandal
korupsi kakap. Sebagian sudah diputus pengadilan, tapi tak jarang
juga yang dihentikan.
Pada
bulan Juni 1999, Dugaan korupsi jaksa Agung Andi Ghalib, jendral
bintang 3 itu dituding menerima suap dari konglomerat yang beperkara
di kejaksaan, dilaporkan kepusat polisi Militer ABRI, perkara ini
tidak berlanjut.
Pada
bulan April 2009, dugaan korupsi pengadaan pembangkit PLTG Borang,
Sumatera Selatan. Direktur utama PT. PLN Eddie Widiono sempat menjadi
tersangka, dihentikan di tahap penuntutan oleh kejaksaan.
Pada
bulan desember 2005, laporan dugaan korupsi system informasi
pelanggan PLN Jakarta raya dan tanggerang ke KPK. Vonis 5 tahun untuk
Eddie Widiono.
Pada
11 februari 2010, dugaan penggelembungan biaya tiket diplomat
dilaporkan ke kejaksaan agung. Sebagian pelaku sedang di siding. 1
orang telah di vonis.
Pada
26 maret 2010, dugaan korupsi mesin jahit di departemen sosial
disampaikan ke KPK mantan menteri sosial Bachtiar Chamsyah di vonis
satu setengah tahun.
Pada
1 juli 2010, dugaan korupsi pada rekening gendut sejumlah perwira
tinggi kepolisian masih diselidiki KPK.
Para
Penjaga Hutan Riau
Mereka
konsisten mempertahankan kelestarian hutan riau, seringkali di
iming-imingi suap oleh perusahaan penebang hutan. Hasil temuan mereka
menggebrak politik nasional. Tak semua bisa terus bertahan dijalur
aktifis.
Muslim
Rasyid kaget bukan kepalang. Senin sore dua pekan lalu, di toilet
lantai dua hotel ibis, pekan baru riau seorang pria tiba-tiba
menyodorkan amplop berisi uang kepada kordinator jaringan kerja
penyelamat hutan riau, (jikala hari itu). “setebal dua bungkus
rokok “ kata dia. Muslim baru saja menghadiri rapat komite AMDAL
(Analisi Mengenai Dampak Lingkungan) propinsi riau, yang membahas
permohonan peningkatan kapsitas produksi bubur kertas PT. Riau
Andalan Pulp and Paper. Dan sang pria, meski telah berkali-kali
ditolak, tetap memaksa. “tolonglah terima. Kalau tidak, bos saya
marah” kata lelaki yang dikenal muslim sebagai karyawan sebuah
perusahaan bubur kertas itu.
Puncaknya
pada 2007 ketika kepolisian riau yang dipimpin brigadier jendral
sutjiptadi menggetok dua perusahaan bubur kertas terbesar, riau
andalan dan PT. Indah Kiat Pulp dan Paper. Sebanyak 136 tersangka
dari kedua perusahaan dn anak
perusahaannya
ditangkap. Sejumlah pejabat kehutanan dan kepala daerah, termasuk
gurebenur Rusli Jainal, diperiksa atas pemberian ijin. “semua
perusahaan penyuplai kayu riau andalan dan indah kiat bermasalah,
baik administrasi maupun perijinan, “ujar sutijaptadi ketika itu
Melawan
Korupsi Dengan Bismillah
Puluhan
ulama, 7000 kitab kuning dan hari-hari penuh energy. Itulah suasana
mataram, nusa tenggara barat, pada November 2002. Bolak-balik kitab
kuning dibuka ayat-ayat al-quran di rujuk riwayat para ulama
terdahulu dicari relevansinya.” Kami menyusun kitab fiqih anti
korupsi. “kata tuan guru hasanain juani, motor para ulama ketika
itu”
Setahun
kemudian, terbitlah kitab yang ditunggu-tunggu. Judulnya fiqh korupsi
: amanah versus kekuasaan, yang diterbitkan oleh solidaritas
masyarakat untuk transparansi (somasi), pegiat anti korupsi di nusa
tenggara barat. Buku ini langsung disebar keseluruh Indonesia
termasuk kepesantren-pesantren.
Dicetuskan
pertama kali pada 23 mai 1998, somasi di deklrasasikan sebagai
organisasi nonpemerintah pada 5 oktober tahun ini juga. Pendirinya 10
orang dengan latar belakang beragam. Ada tokoh agama, akademisi,
wartawan,aktifis mahasiswa, pengacara. Kordinator pertamanya Adhar
Hakim, wartawan SCTV yang basis liputannya di mataram. sepanjang 13
tahun berdiri, mereka baru tiga kali berganti kepengurusannya. Sejak
2006, kordinator badan pekerja somasi dijabat Ervin Kaffah.
Somasi
paham, gerakan anti korupsi tak mungkin dilakukan sendirian. Itulah
sebabnya, lembaga ini menggelar program penguatan partisipasi warga,
yang di danai Australia komuniti development and civil society
strengthening scheme (access), lembaga kemitraan pemerintahan
Australia-indonesia pada 2010.
Para
‘Kabayan’ Pembasmi Korupsi
Garut
governance watch lahir dengan banyak kekurangan. Setoran angkutan
kota milik salah seorang pendiri menjadi tumpuan. Alih-alih berhenti,
mereka semakin rajin menginvestasi banyak kasus korupsi. Membina
partipasi public mengawasi transparansi di 28 desa.
Kepala
Apit Masduki cenat cenut. Pusingnya tujuh keliling. Baru dua tahun
jalan, organisasi yang ia dirikan pada Mei 2002, Garut Government
Watch (G2W), sudah kembang kenpis butuh suntikan dana. Sokongan
pembiayaan dalam beberapa program dari kakak seperguruannya,
Indonesia Corruption Watch (ICW), tak lagi mencukupi kebutuhan yang
merangkak naik seiriing dengan meluasnya kegiatan.
Walhasil,
lelaki 50 tahun ini terpaksa merogoh kantong sendiri. Ia meminta
keikhlasan keluarganya untuk berbagagi penghasilan dengan G2W. Dari
tiga anggkutan kota yang ia punya, setoran satu diantaranya ia
relakan untuk mengongkosi organisasi.
Perjuangan
Semesta Melawan Korupsi
Tidak
pernah dalam sejarah bangsa ini ada gegap gempita melawan korupsi
sekuat beberapa tahun ini. Sejak gelora reformasi bergulir, genderang
perang melawan korupsi semakin kuat gemanya.
Melihat
kenyataan itu, sesungguhnya republic ini memiliki syarat-syarat untuk
maju dan berkembang. Rakyat di nusantara ini berhak menikmati
kesejahteraan yang lebih baik. Korupsi adalah penghambat kemajuan
yang luar biasa efektif.
Mengendus
Rasuah di Serambi Mekah
Gerakan
yang di galang T. Muhammad Zulfikar akhirnya sampai juga di meja
hijau. Pertengahan desember lalu, pengadilan tata usaha Negara banda
aceh menggelar sidang perdana kasus rawa tripa. Inilah siding gugatan
yang di layangkan direktur eksekutif wahana lingkungan hidup
Indonesia (WALHI) aceh beserta koleganya kepada gubernur aceh Irwandi
Yusuf, setelah somasi yang mereka kirimkan tak jelas lanjutannya.
Mulanya
Walhi aceh menggugat pembangunan jalan sepanjang 470km itu demi
menyelamatkan lingkungan di kawasan tersebut. Di luncurkan pada 2002,
proyek yang menembus dataran tinggi Leuser itu diyakini bisa merusak
kawasan hutan lindung, termasuk taman nasional gunung Leuser, yang
menjadi habitat jutaan spesies langka.
Dimata
para aktifis aceh, walhi aceh dikenal tak pernah menutup mata atas
berbagai kasus korupsi, meski focus utama mereka memberikan advokasi
di sector lingkungan dan sumber daya alam. Advokasi terkait isi
korupsi di jalankan dengan menggandeng lembaga lain. “kami duduk
sama-sama, selanjutnya ditentukan siapa yang akan menggiring bola,”
kata Akhirudin.
Orang
Kampung Memberantas Korupsi
Mengaku
orang kampung, komite penyelidikan dan pemberantasan korupsi,
kolusii, dan nepotisme menggarap wilayah jawa tengah sebagai daerah
operasi pemberantasan korupsi. Lebih dari 10 tahun perjalannya,
lembaga ini berhasil mengantar banyak kepala daerah dan kota di
profinsi itu masuk bui. Namun mereka tak lepas dari kritik karena
menerima dana dari pemerintah daerah.
Papan
putih 2x3 meter itu penuh tanda tangan para kepala daerah di Jawa
Tengah. Papan tiu punya sejarah unik. Pada desember 2008, komite
mengundang belasan kepala daerah di jawa tengah untuk menghadiri
peringatan hari anti korupsi sedunia di Semarang. Di puncak acara,
mereka diminta membubuhkan tanda tangan diatas papan putih, sebagai
wujud komitmen memberantas korupsi.
Ketua
komite penyelidikan Mahfudz Ali juga pernah menyatakan diri nonaktif.
Lima tahun lalu, dia mencalonkan diri menjadi wakil walikota
semarang, dan menang dalam pemilihan kepala daerah
Yang
menarik, ketika Mahfuz menjabat, komite penyelidikan melaporkan
walikota semarang Sukawi Sutarip dengan tuduhan melakukan korupsi.
“ketika nonaktif saya memang tidak ikut camput perkara apapun yang
ditangani komite,” kata Mahfuz.
Tanggapan
:
Menurut
saya para kisah para pejuang sangatlah inspiratif dan bagus sekali
karena itu dapat menjadi suatu pembelajaran untuk kita melawan para
korupsi yang tidak ada matinya, korupsi di Indonesia sudahlah sulit
untuk di hilangkan karena segala macam dapat di korupsikan. Sungguh
aneh di negeri ini padahal kita adalah salah satu Negara yang kaya
dengan kekayaan alamnya. Tapi kekayaan alam kita dirusak dengan
tangan kita sendiri.
Seandainya
kita menjadi warga Negara yang baik dan tidak terjerumus dengan
mungkin Negara kita tercinta ini tidak kalah dengan Negara-negara
maju yang lainnya. Kita memiliki sumber daya alam yang melimpah
dengan sumber daya manusia yang baik juga maka akan tercipta Negara
yang kaya untuk masyarakatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar