Sabtu, 02 Juni 2012

CERITA ANTI KORUPSI


Kisah Para Pejuang Anti Korupsi
Jumlah mereka tak jelas,mungkin ratusan bisa juga ribuan. Tersebar dari kota besar sampai pelosok desa. Pada awalnya mereka berangkat dengan satu semangat peduli terhadap ancaman jahat praktek korupsi, yang dari tahun ke tahun seperti tak kunjung surut. Kepedulian itu diwujudkan dengan bentuk lembaga swadaya masyarakat anti korupsi..
Dengan niat baik inilah rapat redaksi pada pekan pertama oktober lalu memurusan untuk memilih LSM anti korupsi terbaik sebagai tema liputan khusus tokoh tempo 2011. Kehadiran lembaga sukarela anti korupsi yang bebas sogok dan kepentingan pihak tertentu dinilai tetap menjadi kebutuhan penting saat ini. Dalam pencarian kandidat, tiga perwakilan lembaga yang telah malang melintang melawan korupsi diundang dengan sebuah diskusi dengan tim yang dibentuk redaksi tempo pada awal November lalu.
Jauh-jauh hari sebelum mengantongi sepuluh nama, tim tidak mematok berapa kandidat yang akan dipilih berbekal hasil verifikasi tahap pertama, berikutnya tujuh penulis diterjunkan melakukan reportase4 dan wawacara langsung dengan setiap kandidat. Selama 4 hari di lokasi tim penulis menguluti secara mendalam lembaga tersebut sambil tetap mengisir info baru yang mungkin terlewatkan.

Pengusik Rasuah dari Kalibata
DONASI pubik ICW untuk menandai gerakan anti korupsi, bagian terbesar untuk advokasi. Selama ini kegiatanitu di danai saweran anggota atau patungan lembaga pemerintah lainnya. Sejak awal lembaga donor menolak mendanai advokad, pekerjaan utama ICW. ICW membagi sejumlah skandal korupsi kakap. Sebagian sudah diputus pengadilan, tapi tak jarang juga yang dihentikan.
Pada bulan Juni 1999, Dugaan korupsi jaksa Agung Andi Ghalib, jendral bintang 3 itu dituding menerima suap dari konglomerat yang beperkara di kejaksaan, dilaporkan kepusat polisi Militer ABRI, perkara ini tidak berlanjut.
Pada bulan April 2009, dugaan korupsi pengadaan pembangkit PLTG Borang, Sumatera Selatan. Direktur utama PT. PLN Eddie Widiono sempat menjadi tersangka, dihentikan di tahap penuntutan oleh kejaksaan.
Pada bulan desember 2005, laporan dugaan korupsi system informasi pelanggan PLN Jakarta raya dan tanggerang ke KPK. Vonis 5 tahun untuk Eddie Widiono.
Pada 11 februari 2010, dugaan penggelembungan biaya tiket diplomat dilaporkan ke kejaksaan agung. Sebagian pelaku sedang di siding. 1 orang telah di vonis.
Pada 26 maret 2010, dugaan korupsi mesin jahit di departemen sosial disampaikan ke KPK mantan menteri sosial Bachtiar Chamsyah di vonis satu setengah tahun.
Pada 1 juli 2010, dugaan korupsi pada rekening gendut sejumlah perwira tinggi kepolisian masih diselidiki KPK.

Para Penjaga Hutan Riau
Mereka konsisten mempertahankan kelestarian hutan riau, seringkali di iming-imingi suap oleh perusahaan penebang hutan. Hasil temuan mereka menggebrak politik nasional. Tak semua bisa terus bertahan dijalur aktifis.
Muslim Rasyid kaget bukan kepalang. Senin sore dua pekan lalu, di toilet lantai dua hotel ibis, pekan baru riau seorang pria tiba-tiba menyodorkan amplop berisi uang kepada kordinator jaringan kerja penyelamat hutan riau, (jikala hari itu). “setebal dua bungkus rokok “ kata dia. Muslim baru saja menghadiri rapat komite AMDAL (Analisi Mengenai Dampak Lingkungan) propinsi riau, yang membahas permohonan peningkatan kapsitas produksi bubur kertas PT. Riau Andalan Pulp and Paper. Dan sang pria, meski telah berkali-kali ditolak, tetap memaksa. “tolonglah terima. Kalau tidak, bos saya marah” kata lelaki yang dikenal muslim sebagai karyawan sebuah perusahaan bubur kertas itu.
Puncaknya pada 2007 ketika kepolisian riau yang dipimpin brigadier jendral sutjiptadi menggetok dua perusahaan bubur kertas terbesar, riau andalan dan PT. Indah Kiat Pulp dan Paper. Sebanyak 136 tersangka dari kedua perusahaan dn anak
perusahaannya ditangkap. Sejumlah pejabat kehutanan dan kepala daerah, termasuk gurebenur Rusli Jainal, diperiksa atas pemberian ijin. “semua perusahaan penyuplai kayu riau andalan dan indah kiat bermasalah, baik administrasi maupun perijinan, “ujar sutijaptadi ketika itu

Melawan Korupsi Dengan Bismillah
Puluhan ulama, 7000 kitab kuning dan hari-hari penuh energy. Itulah suasana mataram, nusa tenggara barat, pada November 2002. Bolak-balik kitab kuning dibuka ayat-ayat al-quran di rujuk riwayat para ulama terdahulu dicari relevansinya.” Kami menyusun kitab fiqih anti korupsi. “kata tuan guru hasanain juani, motor para ulama ketika itu”
Setahun kemudian, terbitlah kitab yang ditunggu-tunggu. Judulnya fiqh korupsi : amanah versus kekuasaan, yang diterbitkan oleh solidaritas masyarakat untuk transparansi (somasi), pegiat anti korupsi di nusa tenggara barat. Buku ini langsung disebar keseluruh Indonesia termasuk kepesantren-pesantren.
Dicetuskan pertama kali pada 23 mai 1998, somasi di deklrasasikan sebagai organisasi nonpemerintah pada 5 oktober tahun ini juga. Pendirinya 10 orang dengan latar belakang beragam. Ada tokoh agama, akademisi, wartawan,aktifis mahasiswa, pengacara. Kordinator pertamanya Adhar Hakim, wartawan SCTV yang basis liputannya di mataram. sepanjang 13 tahun berdiri, mereka baru tiga kali berganti kepengurusannya. Sejak 2006, kordinator badan pekerja somasi dijabat Ervin Kaffah.
Somasi paham, gerakan anti korupsi tak mungkin dilakukan sendirian. Itulah sebabnya, lembaga ini menggelar program penguatan partisipasi warga, yang di danai Australia komuniti development and civil society strengthening scheme (access), lembaga kemitraan pemerintahan Australia-indonesia pada 2010.
Para ‘Kabayan’ Pembasmi Korupsi
Garut governance watch lahir dengan banyak kekurangan. Setoran angkutan kota milik salah seorang pendiri menjadi tumpuan. Alih-alih berhenti, mereka semakin rajin menginvestasi banyak kasus korupsi. Membina partipasi public mengawasi transparansi di 28 desa.
Kepala Apit Masduki cenat cenut. Pusingnya tujuh keliling. Baru dua tahun jalan, organisasi yang ia dirikan pada Mei 2002, Garut Government Watch (G2W), sudah kembang kenpis butuh suntikan dana. Sokongan pembiayaan dalam beberapa program dari kakak seperguruannya, Indonesia Corruption Watch (ICW), tak lagi mencukupi kebutuhan yang merangkak naik seiriing dengan meluasnya kegiatan.
Walhasil, lelaki 50 tahun ini terpaksa merogoh kantong sendiri. Ia meminta keikhlasan keluarganya untuk berbagagi penghasilan dengan G2W. Dari tiga anggkutan kota yang ia punya, setoran satu diantaranya ia relakan untuk mengongkosi organisasi.

Perjuangan Semesta Melawan Korupsi
Tidak pernah dalam sejarah bangsa ini ada gegap gempita melawan korupsi sekuat beberapa tahun ini. Sejak gelora reformasi bergulir, genderang perang melawan korupsi semakin kuat gemanya.
Melihat kenyataan itu, sesungguhnya republic ini memiliki syarat-syarat untuk maju dan berkembang. Rakyat di nusantara ini berhak menikmati kesejahteraan yang lebih baik. Korupsi adalah penghambat kemajuan yang luar biasa efektif.

Mengendus Rasuah di Serambi Mekah
Gerakan yang di galang T. Muhammad Zulfikar akhirnya sampai juga di meja hijau. Pertengahan desember lalu, pengadilan tata usaha Negara banda aceh menggelar sidang perdana kasus rawa tripa. Inilah siding gugatan yang di layangkan direktur eksekutif wahana lingkungan hidup Indonesia (WALHI) aceh beserta koleganya kepada gubernur aceh Irwandi Yusuf, setelah somasi yang mereka kirimkan tak jelas lanjutannya.
Mulanya Walhi aceh menggugat pembangunan jalan sepanjang 470km itu demi menyelamatkan lingkungan di kawasan tersebut. Di luncurkan pada 2002, proyek yang menembus dataran tinggi Leuser itu diyakini bisa merusak kawasan hutan lindung, termasuk taman nasional gunung Leuser, yang menjadi habitat jutaan spesies langka.
Dimata para aktifis aceh, walhi aceh dikenal tak pernah menutup mata atas berbagai kasus korupsi, meski focus utama mereka memberikan advokasi di sector lingkungan dan sumber daya alam. Advokasi terkait isi korupsi di jalankan dengan menggandeng lembaga lain. “kami duduk sama-sama, selanjutnya ditentukan siapa yang akan menggiring bola,” kata Akhirudin.

Orang Kampung Memberantas Korupsi
Mengaku orang kampung, komite penyelidikan dan pemberantasan korupsi, kolusii, dan nepotisme menggarap wilayah jawa tengah sebagai daerah operasi pemberantasan korupsi. Lebih dari 10 tahun perjalannya, lembaga ini berhasil mengantar banyak kepala daerah dan kota di profinsi itu masuk bui. Namun mereka tak lepas dari kritik karena menerima dana dari pemerintah daerah.
Papan putih 2x3 meter itu penuh tanda tangan para kepala daerah di Jawa Tengah. Papan tiu punya sejarah unik. Pada desember 2008, komite mengundang belasan kepala daerah di jawa tengah untuk menghadiri peringatan hari anti korupsi sedunia di Semarang. Di puncak acara, mereka diminta membubuhkan tanda tangan diatas papan putih, sebagai wujud komitmen memberantas korupsi.
Ketua komite penyelidikan Mahfudz Ali juga pernah menyatakan diri nonaktif. Lima tahun lalu, dia mencalonkan diri menjadi wakil walikota semarang, dan menang dalam pemilihan kepala daerah
Yang menarik, ketika Mahfuz menjabat, komite penyelidikan melaporkan walikota semarang Sukawi Sutarip dengan tuduhan melakukan korupsi. “ketika nonaktif saya memang tidak ikut camput perkara apapun yang ditangani komite,” kata Mahfuz.

Tanggapan :
Menurut saya para kisah para pejuang sangatlah inspiratif dan bagus sekali karena itu dapat menjadi suatu pembelajaran untuk kita melawan para korupsi yang tidak ada matinya, korupsi di Indonesia sudahlah sulit untuk di hilangkan karena segala macam dapat di korupsikan. Sungguh aneh di negeri ini padahal kita adalah salah satu Negara yang kaya dengan kekayaan alamnya. Tapi kekayaan alam kita dirusak dengan tangan kita sendiri.
Seandainya kita menjadi warga Negara yang baik dan tidak terjerumus dengan mungkin Negara kita tercinta ini tidak kalah dengan Negara-negara maju yang lainnya. Kita memiliki sumber daya alam yang melimpah dengan sumber daya manusia yang baik juga maka akan tercipta Negara yang kaya untuk masyarakatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar